Banyak Ruginya, Sedikit Nikmatnya
MAHASISWA memang rentan terhadap" pergaulan bebas". Apalagi bagi mahasiswa indekos. Biasanya bagi mereka yang landasan agamanya tidak kuat akan mudah terpengaruh hal tersebut. Berbeda bagi mahasiswa yang mempunyai landasan agama kuat, mereka tidak akan mudah terpengaruh.
Banyak sekali mahasiswa melakukan pergaulan bebas dengan mahasiswi. Entah itu di hotel, tempat penginapan, bahkan di tempat kos.
Mulanya hanya coba-coba, tapi lama-lama ketagihan. Dan biasanya itu terjadi karena pengaruh teman.
Pergaulan yang terlalu bebas ternyata bisa membuat seseorang menjadi dewasa sebelum waktunya. Ada banyak faktor yang membuat seseorang cenderung ingin melakukan pergaulan bebas.
Antara lain, beredarnya VCD, buku dan gambar porno. Kurangnya informasi tentang akibat pergaulan bebas
Lingkungan yang mendewakan pergaulan bebas , dan lemahnya landasan agama.
Padahal pergaulan bebas nyaris tidak mendatangkan keuntungan.
Dampak yang paling parah terkena penyakit masyarakat dan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan baik orang tua maupun yang bersangkutan. Akibat berikutnya putus kuliah, mencoreng nama baik keluarga, menjalani hidup berumah tangga tanpa persiapan. Menyuramkan masa depan calon anak yang lahir tanpa adanya persiapan mental dan batin dari orang tua.
Kehilangan masa remaja yang seharusnya dilewati dengan teman sebaya, dan tergantikan dengan tugas-tugas dalam rumah tangga, dengan memikirkan masalah ekonomi dan keluarga.
Dengan usianya yang belum matang untuk menikah, dapat menyebabkan berbagai kecekcokan dan keributan dalam rumah tangga.
Setelah adanya sedikit pandangan dari penulis tentang masalah pergaulan bebas, maka penulis berharap khususnya bagi para mahasiswa agar tidak melakukan pergaulan bebas mengingat banyaknya dampak negatif yang mungkin akan terjadi, dan kepada bapak ibu kos sebaiknya membuat peraturan yang ketat terhadap prilaku anak-anak kosnya karena sebagai pengganti bapak dan ibu si anak kos.jadi perlu adanya kontrol yang kuat dari lingkungan kos, terutama di kampus-kampus baik negeri maupun swasta bahkan kampus yang berbasis agamapun berdasarkan penelitian justru lebih tinggi prosentasi prilaku menyimpang para mahasiswanya. Kami berharap semua pihak yang terkait memberikan perhatiannya dalam masalah ini, karena menyangkut masa depan bangsa
MAHASISWA memang rentan terhadap" pergaulan bebas". Apalagi bagi mahasiswa indekos. Biasanya bagi mereka yang landasan agamanya tidak kuat akan mudah terpengaruh hal tersebut. Berbeda bagi mahasiswa yang mempunyai landasan agama kuat, mereka tidak akan mudah terpengaruh.
Banyak sekali mahasiswa melakukan pergaulan bebas dengan mahasiswi. Entah itu di hotel, tempat penginapan, bahkan di tempat kos.
Mulanya hanya coba-coba, tapi lama-lama ketagihan. Dan biasanya itu terjadi karena pengaruh teman.
Pergaulan yang terlalu bebas ternyata bisa membuat seseorang menjadi dewasa sebelum waktunya. Ada banyak faktor yang membuat seseorang cenderung ingin melakukan pergaulan bebas.
Antara lain, beredarnya VCD, buku dan gambar porno. Kurangnya informasi tentang akibat pergaulan bebas
Lingkungan yang mendewakan pergaulan bebas , dan lemahnya landasan agama.
Padahal pergaulan bebas nyaris tidak mendatangkan keuntungan.
Dampak yang paling parah terkena penyakit masyarakat dan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan baik orang tua maupun yang bersangkutan. Akibat berikutnya putus kuliah, mencoreng nama baik keluarga, menjalani hidup berumah tangga tanpa persiapan. Menyuramkan masa depan calon anak yang lahir tanpa adanya persiapan mental dan batin dari orang tua.
Kehilangan masa remaja yang seharusnya dilewati dengan teman sebaya, dan tergantikan dengan tugas-tugas dalam rumah tangga, dengan memikirkan masalah ekonomi dan keluarga.
Dengan usianya yang belum matang untuk menikah, dapat menyebabkan berbagai kecekcokan dan keributan dalam rumah tangga.
Setelah adanya sedikit pandangan dari penulis tentang masalah pergaulan bebas, maka penulis berharap khususnya bagi para mahasiswa agar tidak melakukan pergaulan bebas mengingat banyaknya dampak negatif yang mungkin akan terjadi, dan kepada bapak ibu kos sebaiknya membuat peraturan yang ketat terhadap prilaku anak-anak kosnya karena sebagai pengganti bapak dan ibu si anak kos.jadi perlu adanya kontrol yang kuat dari lingkungan kos, terutama di kampus-kampus baik negeri maupun swasta bahkan kampus yang berbasis agamapun berdasarkan penelitian justru lebih tinggi prosentasi prilaku menyimpang para mahasiswanya. Kami berharap semua pihak yang terkait memberikan perhatiannya dalam masalah ini, karena menyangkut masa depan bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar