Kamis, 01 April 2010

MENGUDAP(ngemil) ITU SEHAT
Ngemil atau mengudap adalah menyantap makanan apa pun di luar waktu makan utama. Bisa di antara waktu makan pagi dan siang atau antara waktu makan siang dan malam. Bahkan ada orang tertentu yang masih memerlukan ngemil setelah makan malam. Makanan yang kita santap di luar waktu makan tersebut lazim disebut makanan selingan, kudapan, camilan, atau snack.
Perilaku ngemil sebenarnya baik dan sehat, karena dapat mempertahankan kestabilan kadar gula darah. Yang menjadi biang bencana sebenarnya bukan kebiasaan ngemil itu sendiri, tapi pilihan jenis makanan camilan serta jumlahnya.
Kekurang sempurnaan memahami pengertian inilah yang sering mengaburkan kebaikan manfaat ngemil. Kebanyakan orang menyantap makanan utama bukan karena lapar, tapi lebih dikarenakan aturan jam makan. Makanya, biarpun perut melilit kita sering enggan makan karena merasa belum waktunya makan.
Padahal, jam fisiologis setiap orang berbeda. Ada orang yang lebih tahan lapar, tapi ada pula yang perutnya mudah keroncongan. Rasa lapar bisa muncul lebih cepat jika kita sedang banyak aktivitas fisik, banyak berpikir, atau stres.
Empat jam setelah makan utama, jumlah gula yang beredar dalam darah biasanya mulai menipis. Di pihak lain, hati tidak mampu lagi memasok gula darah karena stok karbohidrat yang bisa diubah menjadi gula darah sudah terkuras habis. Nah, pada saat kadar gula darah menipis inilah timbul rasa lapar. Apabila rasa lapar didiamkan saja, misalnya karena kita merasa belum waktunya makan, maka kadar gula darah akan makin merosot. Akibatnya, tenaga menurun,
karena gula darah merupakan sumber energi siap pakai. Akibat lainnya, pikiran sulit berkonsentrasi, perasaan gelisah, mudah tersinggung. Jika dibiarkan berlarut-larut bisa mengakibatkan keluar keringat dingin dan tak sadarkan diri. Untuk mengembalikan kadar normal gula darah, kita sebaiknya ngemil, sehingga semangat kerja dan emosi terpulihkan. Kalau kita bertahan tidak ngemil, sementara perut lapar, maka pada jam makan utama rasa lapar akan memuncak. Kondisi lapar berat begini cenderung membuat kita lupa daratan, sehingga makan melebihi kewajaran.
Sebaliknya, jika di antara waktu makan utama kita ngemil, rasa lapar akan terusir. Dampaknya, pada jam makan utama keinginan makan akan wajar-wajar saja. Perasaan gelisah pun kembali tenang. Berdasarkan penjelasan ini sebagian ahli gizi meyakini lebih rajin ngemil justru membantu menjaga kondisi tubuh tetap langsing. Hanya saja, tentu harus diperhatikan jenis camilannya.
Sinyal rasa lapar yang disampaikan otak sebenarnya hanya meminta kita untuk mengisi perut. Tidak ada perintah khusus mengenai jenis makanan apa yang sebaiknya disantap. Karena itu, kita bisa "membohongi" tubuh dengan makan kudapan apapun yang mengenyangkan. Namun karena kita ingin tetap langsing, dipilih kudapan mengenyangkan yang rendah kalori.(buku tip sehat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar