TEPATKAH MEREKLAMASI PANTAI DEMI BISNIS?
Reklamasi pantai di Jakarta Utara sudah dilakukan sejak dulu dan hingga kini tanah reklamasi telah menjadi rumah susun, kawasan hunian dan industri.
konversi hutan bakau menjadi kawasan industri dan hunian di sepanjang pantai utara Jakarta telah menyusutkan luas hutan bakau yang secara ekologis berfungsi melindungi Ibukota dari abrasi dan "rumah" bagi ikan serta biota-biota laut.
Selain itu reklamasi pantai utara Jakarta juga menyalahi tata guna lahan. Seharusnya pesisir utara sama sekali tidak boleh dikonversi .
Keberadaan hutan bakau sering kali diabaikan dan dianggap mesti dihabiskan karena cuma sebagai "kawasan terbengkalai".Demi alasan-alasan ekonomi, kawasan pesisir utara Jakarta harus ditimbun dan dikeringkan hingga kedalaman kira-kira delapan meter.
Reklamasi bukanlah sebuah solusi buat masalah-masalah ekologi seperti banjir, justru seharusnya pemerintah sebagai pemegang kebijakan melakukan restorasi, mengembalikan peruntukan lahan sesuai tata ruang, seharusnya lahan yang awalnya berupa hutan bakau dan rawa-rawa dikembalikan ke fungsinya, agar ekologi Jakarta berada di posisi yang aman.
Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) menyebutkan pantai utara Jakarta sepanjang 32 km telah dikavling-kavling oleh sedikitnya 10 perusahaan.
Serakah bener ya....gimana bumi kita tidak menangis. secara geografis.... kondisi pantai yang direklamasi kemudian di atasnya didirikan gedung2, apartemen, dll. dilihat dari tekstur tanah, kestabilan dan kekompakan tanah jelas tidak layak dilihat dari kemampuan daya daya dukung tanah terhadap beban yang ada.
Nah,... tinggal tunggu akibatnya....saudara-saudara yang tinggal di Jakarta harus hati-hati, karena imbas dari kondisi lingkungan pantai tidak hanya di area pantai, tapi ke arah daratan Jakarta, sementara kondisi daratan Jakarta setiap tahunnya mengalami penurunan 6 cm dari sea level... melihat kondisi demikian sangat.....sangat memprihatinkan, padahal di Jakarta itu bermukimlah orang -orang cerdik pandai yang harusnya bisa memberikan solusi yang terbaik, karena alasan ekonomi justru sebaliknya....... gimana tuuuuh. Penulis tidak ikut campur. hanya ikut mengkaji sedikit...sedikit.... sesuai bidang kajian ilmu yang sedikit mengenai keruangan dan kelingkungan..........please give me your comment thank you very much
Tidak ada komentar:
Posting Komentar